Jumat, 20 Juli 2012

Infeksi Saluran Pernapasan Atas


Infeksi saluran pernapasan akut merupakan kondisi umum yang menyerang sebagian besar masyarakat pada waktu tertentu. Seluruh dinding saluran pernapasan dilapisi oleh mukosa yang saling berhubungan sehingga jika terjadi infeksi akan mudah menular ke bagian saluran pernapasan atas lainnya (Maryani dan kristiana, 2004: 2).

Penyebab ISPA antara lain pneumonia bacterial, suatu infeksi paru-paru yang membawa korban paling besar. Namun, pada awal masa kanak-kanan, faktor-faktor resiko yang lainnya juga penting, seperti Respiratory Syncytial Virus (RSV) dan virus para influenza (Hardiyanti, 2003: 41).


Penularan melalui udara di masudkan adalah cara penularan yang terjadi tanpa kontak dengan penderita maupun dengan benda yang terkontaminasi dan tidak jarang penyakit yang sebagian ilmu besar penularanya adalah karena menghisap udara yang mengandung penyebap atau mikroorganisme tempat kuman berada (reservoir) (Iwansain, 2007).
Dalam menentukan klasifikasi penyakit dibedakan atas dua kelompok, yaitu kelompok untuk umur 2 bulan sampau kurang 5 tahun dan kelompok untuk umur kurang dari 2 bulan. Untuk kelompok umur 2 bulan sampai < 5 tahun klasifikasi dibagi atas Pneumonia berat,  pneumonia, dan bukan pneumonia.
Ciri-ciri pneumonia berat berdasarkan pada adanya batuk atau kesukaran bernafas disertai nafas sesak atau tarikan dinding dada bagian bawah ke dalam (chest indrawing) pada anak usia 2 tahun – < 5 tahun (Prabu, 2009). Sedangkan pneumonia ditandai dengan batas nafas cepat (fast brething) pada anak usia 2 bulan sampai <1 tahun adalah 50 kali atau lebih permenit sedangkan untuk anak usia 1 sampai <5 tahun adalah 40 kali atau lebih per menit (Prabu, 2009). 
ISPA bukan pneumonia mencakup kelompok penderita balita dengan batuk yang tidak menunjukkan gejala peningkatan frekwensi nafas dan tidak menunjukkan adanya tarikan dinding dada bagian bawah ke dalam. Dengan demikian klasifikasi bukan pneumonia mencakup penyakit-penyakit ISPA lain diluar pneumonia seperti batuk pilek biasa (common cold), Phryngitis, tonsilitas, otitis atau penyakit ISPA non pneumoni lainnya (Prabu, 2009).





Tidak ada komentar:

Posting Komentar