Rabu, 19 Desember 2012

BATIK



Batik merupakan salah satu budaya Indonesia yang sudah ada sejak zaman Majapahit. Kata batik sendiri bermakna kain yang dibuat dengan teknik khusus menggunakan pewarnaan dari malam dan memiliki motif-motif tertentu yang khas.

Batik jawa dilukis dengan menggunakan canting yang berisi malam pada selembar kain, kemudian dicelupkan ke dalam pewarna kain yang diinginkan. Kain yang dihasilkan dari teknik ini disebut batik tulis.

 Di Mesir pewarnaan kain dengan menggunakan malam sudah dikenal sejak abad ke-4 SM untuk menggambar pola pada kain pembungkus mumi. Selain mesir, beberapa negara seperti Jepang, India, dan China juga menggunakan teknik tersebut untuk membuat pola pada kain.

Penggarapan batik tulis memerlukan waktu sekitar 2-3 bulan. Teknik ini merupakan teknik paling kuno diantara teknik pembuatan batik.

Teknik lain yang lebih cepat adalah dengan mengecap kain menggunakan alat yang terbuat dari tembaga. Pembuatan sehelai batik cap hanya memakan waktu 2-3 hari.
Ada teknik lain yang kurang terkenal yaitu dengan melukis langsung diatas kain yang dikenal dengan batik lukis. Dari ketiga jenis batik ini, batik tulislah yang paling mahal karena melalui proses pembuatan yang rumit dengan kualitas hasil yang lebih baik.

Motif dasar batik Jawa adalah  sulur tumbuhan dan kembang-kembang. Kini, motif tersebut sudah banyak dipengaruhi oleh budaya asing seperti China yang mengusung tema phoenik dan Belanda dengan tema bunga tulip.

 Motif batik modern ada 12, mulai dari batik keraton hingga batik petani. Motif ini memiliki makna tertentu dan biasanya digunakan dalam situasi yang berbeda. Batik keraton merupakan motif batik yang paling kuno dan mengandung makna filosofi hidup. Motif batik ini hanya dikenakan oleh keluarga keraton Yogyakarta dan Solo.

Motif batik cuwiri menggunakan unsur meru dan guda. Batik cuwiri biasanya digunakan untuk kemben pada upacara adat.

Motif lain yang dipengaruhi budaya India adalah motif pringgondani yang bermakna tempat tinggal Gatotkaca putra Werkudara. Batik jenis ini dipenuhi motif sulur-sulur kecil yang diselingi dengan naga.
Sembilan motif batik yang lain adalah sekar jagad, sida luhur, kawung, semen Rama, sida asih, tambal, sida mukti, sudagaran, dan petani.

Pada tanggal 2 Oktober 2009, UNESCO meresmikan batik sebagai “Warisan Kemanusiaan Untuk Budaya Lisan dan Non Bendawi” yang berasal dari Indonesia. Sejak saat itu, tanggal 2 Oktober diperingati sebagai hari batik nasional dan lebih dikenal oleh masyarakat lokal dan internasional. Kini batik tidak hanya digunakan sebagai busana saja, namun juga sebagai bahan tas, alas kursi, sarung bantal, selimut, tempat pensil, dan lain-lain. Penggunaan batik secara meluas ini menggambarkan kecintaan masyarakat terhadap budaya negeri. Memang sudah sepantasnya kita lestarikan kebudayaan leluhur agar tidak punah dari peradaban. Setelah batik, mungkin akan diakui pula kain lain dari tanah Toraja dan Bali sebagai aset budaya Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar