Bila anda sudah memasuki usia di
atas 40 tahun sepertinya harus waspada dengan bahaya stroke. Apalagi jika
tekanan darah anda pernah atau bahkan selalu tinggi, diatas 140 mmHg untuk
sistol dan 90 mmHg untuk diastole. Nah, bagaimana kalau ternyata sudah
terserang stroke? Kekhawatiran akan kesembuhan pasien stroke memang kerap
muncul. Untuk itu, kami mempunyai jawaban komplitnya.
Stroke Tidak Selalu Mematikan
Stroke merupakan penyakit yang
terjadi akibat gangguan aliran darah menuju otak. Tidak semua bagian terganggu,
hanya satu atau beberapa titik saja. Memang banyak kasus kematian yang terjadi
akibat stroke, tapi bukan berarti bila sudah terserang stroke akan berakhir
pada kematian. Banyak orang yang kemudian bisa menikmati aktivitasnya meskipun
bersanding dengan penyakit ini.
Sebuah data menyebutkan bahwa 1 dari
6 orang penderita stroke berujung pada kematian. Bila kita menilik data ini
secara positif, maka artinya kemungkinan untuk bertahan hidup adalah 85%. Anda
masih sangat mungkin untuk mengupayakan kesehatan. Lantas, apa saja yang harus
dilakukan ketika mengalami stroke?
Ubah Gaya Hidup
Stroke terjadi karena kesalahan gaya
hidup. Ketika anda tanpa sadar menimbun plak pada dinding pembuluh darah yang
akhirnya menghilangkan elastisitas, maka saatnya untuk kembali membenahi hidup
anda. Perubahan yang harus anda lakukan adalah:
·
Buang jauh
alkohol dari hidup
·
Hentikan
merokok sekarang juga
·
Hindari
makanan berkolesterol
·
Hindari
konsumsi garam berlebih
·
Rileks,
jangan pernah stres
·
Atur
seberapa banyak makanan anda
·
Buang rasa
malas bergerak
Terapi Stroke
Banyak terapi yang bisa dilakukan
untuk mendapatkan kesehatan di tingkatan paling tinggi. Meskipun stroke adalah
penyakit menahun yang artinya tidak dapat pulih seperti sediakala, namun anda
harus yakin untuk bisa lebih sehat dan memberikan kehidupan terbaik. Berikut
ini pilihan terapi yang bisa diikuti oleh penderita stroke:
·
Terapi Psikologi. Penting bagi penderita stroke untuk membuat dirinya rileks. Terapi
psikologi bertujuan menghindarkan penderita dari tekanan stres baik dengan
pendekatan religi maupun sosiologi.
·
Terapi Fisik. Meskipun
sudah tidak sekuat sebelumnya, tapi bukan berarti anda hanya berbaring di atas
ranjang saja. Justru hal ini akan memperparah kondisi. Olahraga sangat penting
untuk melunturkan plak pada pembuluh darah yang menyebabkannya pecah. Olahraga
untuk penderita stroke sudah dirancang khusus dengan gerakan sederhana.
·
Terapi Obat. Penderita
stroke memang harus selalu mengonsumsi obat-obatan kimia, terutama bila tekanan
darahnya belum stabil. Pengobatan stroke saat terjadi serangan ditujukan untuk
mencegah bekuan darah dengan antikoagulan, mengurangi tekanan intrakranial
(kepala) dengan manitol, serta menurunkan tekanan darah. Apabila pasien
berhasil disembuhkan, maka terapi selanjutnya diberikan dengan dosis ringan
agar tekanan darah selalu stabil.
·
Terapi herbal. Pengobatan
herbal tentu tidak diberikan ketika terjadi serangan, tetapi untuk mencegah kembalinya
serangan stroke. Pengobatan herbal kebanyakan adalah untuk menstabilkan tekanan
darah yang dinilai minim efek samping. Mereka khawatir apabila terlalu banyak
mengonsumsi obat kimia justru akan menyebabkan komplikasi pada ginjal dan hati.
·
Terapi refleksi. Pijat
refleksi ternyata juga bisa menjadi alternatif untuk menyembuhkan stroke.
Pemijatan dilakukan di area telinga, tangan dan kaki untuk melancarkan aliran
darah.
·
Terapi Bekam. Pengobatan
ala islam ini sebenarnya selaras dengan ilmu kedokteran modern. Terapi bekam
yang benar akan meningkatkan fungsi ginjal dan liver yang menjadi tempat
sekresi berbagai zat. Selain itu, terapi bekam juga dipercaya dapat
meningkatkan sirkulasi yang kurang lancar akibat timbunan plak pada pembuluh darah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar