Jumat, 29 November 2013

Eksotisme Stasiun Tua Tanjung Priok





Tanjung Priok selalu lekat dengan hiruk pikuk pelabuhan yang terletak di Jakarta. Setiap orang yang mendengar kata Tanjung Priok pasti teringat dengan pelabuhan. Padahal, di Tanjung Priok tidak hanya terdapat pelabuhan namun juga sebuah stasiun tua yang bahkan menjadi salah satu stasiun tertua di Indonesia.
Bangunan stasiun Tanjung Priok terkenal sangat indah dan menjadi cagar budaya Indonesia. bangunan tersebut sebenarnya merupakan arsitektur kuno karena didirikan pada masa pemerintahan Jenderal Johan Wilhelm tahun 1877. Tujuan utama dibuka stasiun Tanjung Priok tidak lain adalah untuk transportasi dari pelabuhan ke Batavia.
Pada masa itu pelabuhan Tanjung Priok sangat ramai, bahkan menjadi salah satu pelabuhan teramai di Asia karena dibukanya terusan suez. Batavia yang menjadi kota pusat administrative Hindia Belanda merupakan tujuan utama perjalanan dari pelabuhan Tanjung Priok. Untuk memudahkan transportasi maka Belanda membuka stasiun tersebut.
Pada tahun 2000 pemerintah sempat menutup stasiun tersebut. Akibatnya, kerusakan justru terjadi dimana-mana. Ini diakibatkan tidak ada pemasukan untuk merawat stasiun besar bergaya neo klasik dan kontemporer tersebut. Kerusakan stasiun juga terjadi akibat adanya kerusakan lingkungan di sekitarnya.
Pada tahun 2009 PT Kereta Api kembali mengaktifkan stasiun using tersebut. Pembenahan besar besaran dilakukan demi mempercantik stasiun yang menjadi warisan bangsa. Tidak cukup sampai disitu, stasiun Tanjung Priok pun akhirnya dijadikan cagar budaya yang perlu dilindungi keutuhannya.
Sekarang ini fungsi stasiun Tanjung Priok bukan hanya sebagai tempat naik-turunnya penumpang saja, namun juga untuk kepentingan lain. Beberapa pasangan memilih melakukan pre wedding di tempat tersebut dengan alasan keindahan bangunan dan sejarah. Wisatawan lain juga berkunjung untuk mengambil beberapa jepret foto untuk diabadikan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar